efek semut

Selasa, 25 Desember 2012

Gambaran Yesus dalam Kitab Ezra






Tema dari  Kitab Ezra: Penyelamatan bagi kaum Israel yang tersisa

Kitab Ezra ditulis tahun 440 - 400 SM , oleh Ezra . ia adalah seorang Imam dan Nabi

 Kitab Ezra adalah bagian dari sejarah yang berkesinambungan dari orang Yahudi yang ditulis setelah masa pembuangan, terdiri atas 1 dan 2 Tawarikh, Ezra, dan Nehemia. Dalam PL Ibrani, Ezra dan Nehemia semulanya satu kitab sebagaimana halnya 1 dan 2 Tawarikh. Para ahli Alkitab pada umumnya beranggapan bahwa sejarah yang disajikan dalam kitab-kitab ini pertama-tama merupakan karya yang terilham dari seorang pengarang pada masa pascapembuangan. Sekalipun penulisnya tidak pernah disebutkan dalam Alkitab, tetapi hampir semua sumber Yahudi dan Kristen, serta juga banyak ahli modern, percaya bahwa pengarangnya adalah Ezra, imam dan ahli Taurat itu. Untuk keterangan lebih terinci mengenai peran Ezra sebagai pengarang.
Menurut tradisi, Ezralah yang mengumpulkan semua kitab PL menjadi satu unit, memulai bentuk ibadah yang dipakai di sinagoge dan mendirikan Sinagoge Besar di Yerusalem di mana kanon PL akhirnya ditetapkan. Ezra adalah seorang pemimpin saleh dengan kesetiaan yang kokoh dan kasih yang mendalam kepada Firman Allah. Sejarahnya yang tertulis dalam 1 dan 2 Tawarikh serta Ezra dan Nehemia menekankan tema pengharapan, kebangunan, pembaharuan, dan pemulihan umat Allah. Seluruh sejarah ini ditulis pada parohan kedua abad ke-5 SM.

Inti dari  Pengajaran  Kitab Ezra adalah :

- Pasal 1-6, Umat Allah kembali dari pembuangan di Babel dan membangun bait suci.
   Untuk menunjukkan Pemulihan  dan kesetiaan Allah dalam memulihkan kaum sisa Yahudi dari pembuangan mereka  di Babel.
   dengan cara
    1. menggerakkan hati Raja Persia utk membantu umat Allah utk kembali ke Yerusalem  membangun bait suci.
    2. menyediakan orang yang andal untuk memimpin pertobatan dari ketidaksetiaan kepada Allah.
- Pasal 7-10, Pembaharuan oleh Ezra atau bangsa Israel Untuk memulihkan Kehidupan kita sebagai bait Allah.

Penggenapan Dalam Perjanjian Baru
Kembalinya kaum sisa Yahudi ke negeri mereka dan pembangunan kembali bait suci menyatakan bahwa Allah senantiasa ingin memulihkan umat-Nya yang menyeleweng. Jalan-jalan-Nya mencakup bukan saja hukuman karena kemurtadan, tetapi juga pemulihan dan harapan bagi kaum sisa yang percaya, yang melaluinya Allah mengarahkan aliran penebusan pada jalan akhirnya. Prinsip ini dilihat dalam PB, di mana suatu kaum sisa Yahudi yang percaya menerima Yesus sebagai Tuhan dan Mesias mereka, sedangkan arus utama penebusan disalurkan kembali dari orang Yahudi yang tidak percaya kepada orang bukan Yahudi di gereja mula-mula.
  1. Kesimpulan/penerapan
    1. Pemulihan kembali umat Allah dari pembuangan membuktikan bahwa Allah tetap setia dalam memberikan pengampunan kepada umat-Nya yang jatuh ke dalam dosa.
    2. Dengan melihat pembangunan Rumah Tuhan oleh Ezra, jelaslah bahwa Allah berkenan kepada pembangunan rumah-rumah ibadah kepada-Nya.
    3. Pernikahan anak-anak Tuhan dengan orang-orang yang tidak mengenal-Nya, merupakan dosa atau perzinahan di hadapan Allah.
    4. Pemulihan kembali umat Allah dari pembuangan, merupakan penggenapan Allah terhadap Firman-Nya, melalui nubuatan nabi-nabi-Nya.


Yesus dalam kitab Ezra sebagai Pemulih bait Allah (Ps. Han-han ,16 Juli '12

Tidak ada komentar:

Posting Komentar